Fak. Tarbiyah
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B TK HARAPAN KECAMATAN MURHUM KOTA BAUBAU
ABSTRAK
EMI SARTINI. NIM. KL 14010101040, “Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Melalui Permainan Puzzle Pada Anak Kelompok B TK Harapan Kecamatan
Murhum Kota Baubau”, (dibimbing oleh Abbas, S.Ag.MA)
Berdasarkan pengamatan awal pada kelompok B TK Harapan Kecamatan
Murhum Kota Bau-Bau di temukan masalah yang berkaitan dengan kemampuan
kognitif anak dalam hal permainan Puzzle. Anak- anak masih mengalami
kesulitan dalam hal mengingat bentuk dan warna, anak kesulitan dalam hal
berpikir memasangkan potongan puzzle yang pas, dan kesulitan dalam hal
mengurutkan bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kognitif anak
usia dini dalam menggunakan media puzzle, dan untuk mengetahui keterampilan
guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan permaianan puzzle.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus di lakukan
melalui tahapan, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyek dalam
penelitian ini adalah anak kelompok B TK Harapan yang berjumlah 20 orang.
Data yang dikumpulkan melalui teknik unjuk kerja dan observasi. Data di analisis
dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan pengolahan data
menggunakan rumus persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak usia dini
bermain puzzle pada anak kelompok B TK Harapan mengalami peningkatan. Hal
ini dapat dilihat pada kegiatan pra siklus, anak yang sudah mampu (berkembang
sangat baik) 35% adalah sebanyak 7 orang anak, dan anak yang belum mampu
(belum berkembang) 65% adalah 13 orang anak. Pada siklus I mengalami
peningkatan dimana anak yang sudah mampu mencapai 65% atau 13 orang anak
sedangkan yang belum mampu 35% atau 7 orang anak. Sedangkan Pada siklus II
perolehan nilai anak menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dengan
kemampuan hasil belajar anak mampu atau yang sesuai dengan kemampuan yang
diinginkan adalah 85% atau 17 anak, sedangkan yang belum mampu sebanyak
15% atau 3 orang anak. Kemampuan guru dalam proses pembelajaran sudah baik,
karena guru dapat meningkatkan kualiatas dan mengatur waktu pembelajaran serta
mengelola kelas lebih aktif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa puzzle dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak usia
dini.
Tidak tersedia versi lain