Referensi
PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MENUI KECAMATAN MENUI KABUPATEN MOROWALI
Penelitian ini bermaksud mengemukakan tentang pelaksanaan bimbingan konseling dalam mengatasi masalah belajar siswa di SMA Negeri 1 Menui Kecamatan Menui Kabupaten Morowali. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan dan faktor yang menghambat guru bimbingan konseling dalam mengatasi masalah belajar siswa di SMA Negeri 1 Menui Kecamatan Menui Kabupaten Morowali.
Strategi guru bimbingan dan konseling yang dimaksud dalam penelitian ini menyangkut usaha atau kegiatan untuk mengarahkan, membimbing dan memperbaiki tingkah laku dan masalah belajar siswa seperti masalah minat belajarnya, masalah rawan absen, masalah keterlambatan masuk sekolah, masalah bolos dan masalah fisik.
Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi yaitu pengamatan secara langsung di lapangan, wawancara yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan melakukan tanya jawab dengan informan, dan dokumentasi yaitu mencatat dokumen-dokumen yang berhubungan dengan isi skripsi. Teknik analisis data yang di gunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verivikasi.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa masalah belajar yang dialami siswa di SMA Negeri 1 Menui yaitu kurangnya minat belajar, rawan absen, sering terlambat masuk sekolah, sering bolos dan fisik yang kurang fit. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah belajar siswa di SMA Negeri 1 Menui, meliputi langkah-langkah berikut: 1) guru mengidentifikasi adanya masalah-masalah belajar siswa, 2) membantu sebab terjadinya masalah-masalah belajar siswa dan 3) mengadakan perbaikan, dengan cara memberikan nasehat dan bimbingan secara face to face dalam ruangan. Faktor-faktor yang menghambat guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi masalah belajar siswa di SMA Negeri 1 Menui antara lain : Kekurangan tenaga bimbingan dan konseling, kurangnya kemampuan tekhnis guru bimbingan dan konseling, kurangnya organisasi dan administrasi dan supervisi.
Tidak tersedia versi lain