Fak. Tarbiyah
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI SD NEGERI 1 WAWO INDAH KECAMATAN WAWONII TENGAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
ABSTRAK
Husain, Nim, 12 01 01 03 016, “Kepemimpinan Pendidikan Multikultural di SD Negeri 1 Wawo Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan”.
(Dibimbing Oleh: DR. H. Nur Alim, M.Pd dan DR. La ode Abdul Wahab, M.Pd).
Skripsi ini mengkaji Kepemimpinan Pendidikan Multikultural di SD Negeri 1 Wawo Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan.Dengan rumusan masalah (a) Program yang merefleksikan keragaman dalam seluruh wilayah lingkungan di SDN 1 Wawo Indah. (b) Materi pembelajaran pembelajaran tidak bias di SD Negeri 1 Wawo Indah. (c) Penerapan kurikulum inklusif di SD Negeri 1 Wawo Indah. Masalah ini dikaji secara ilmiah melalui pendekatan penelitian kualitatif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk pendapat, pandangan atau ungkapan pemikiran lain yang diperoleh melalui hasil wawancara atau interview. Sedangkan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi (pengamatan), interview/wawancara. Sedang sumber data penelitian ini meliputi, Kepala sekolah, Guru sekolah, Guru agama Khatolik, Guru agama Islam dan Guru agama Hindu. Dijadikannya mereka sebagai obyek informan sebab peneliti menilai bahwa mereka inilah yang berkompoten memberikan keterangan atau data yang berhubungan erat masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa: 1) Program yang merefleksikan keragama di SD Negeri 1 Wawo Indah yaitu program yang dilaksanakan oleh sekolah itu sendiri, program yang dilaksanakan oleh guru agama Khatolik, guru agama Hindu, guru agama Islam. 2) Interaksi guru dan murid berdasarkan agama di SD Negeri 1 Wawo Indah. Dari hasil temuan peneliti memiliki pola perlakuan guru yang berbeda-beda terhadap murid-murid agama Islam, Hindu, Khatolik yang dapat dilihat dari sisi interaksi dan komunikasi serta perlakuan murid umat beragama terhadap guru agama Islam, Hindu dan Khatolik, dan juga pengawasan guru terhadap murid-murid, dan juga pengawasan guru terhadap murid-murid. 3) Kurikulum inklusif di SD Negeri 1 Wawo Indah, dalam proses pembelajaran guru-guru umat beragama tidak menggunakan RPP, dalam proses pembelajaran guru umat beragama memiliki perbedaan dan kesamaan dalam pembelajaran pada setiap murid-murid.
Sebagaimana konsep yang digunakan dalam penelitian ini, kepemimpinan pendidikan murltikultural yakni pemimpin yang mampu menyesuaikan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, budaya dan kondisi lingkungan yang beragam. Relasi dari konsep ini kepala sekolah sebagai pemimpin memberikan kebijakan kepada murid umat beragama untuk belajar ditempat ibadah serta sesuai dengan peraturan pemerintah no. 55 tahun 2007 dan mengikuti kegiatan-kegiatan pembelajaran diluar sekolah/tempat ibadah. Serta sekolah juga memberikan peluang kepada guru-guru agama yang mengajar di tempat ibadah untuk melaksanakan program yang telah dirancang oleh sekolah maupun guru agama itu sendiri.
ABSTRAK
Husain, Nim, 12 01 01 03 016, “Kepemimpinan Pendidikan Multikultural di SD Negeri 1 Wawo Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan”.
(Dibimbing Oleh: DR. H. Nur Alim, M.Pd dan DR. La ode Abdul Wahab, M.Pd).
Skripsi ini mengkaji Kepemimpinan Pendidikan Multikultural di SD Negeri 1 Wawo Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan.Dengan rumusan masalah (a) Program yang merefleksikan keragaman dalam seluruh wilayah lingkungan di SDN 1 Wawo Indah. (b) Materi pembelajaran pembelajaran tidak bias di SD Negeri 1 Wawo Indah. (c) Penerapan kurikulum inklusif di SD Negeri 1 Wawo Indah. Masalah ini dikaji secara ilmiah melalui pendekatan penelitian kualitatif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk pendapat, pandangan atau ungkapan pemikiran lain yang diperoleh melalui hasil wawancara atau interview. Sedangkan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi (pengamatan), interview/wawancara. Sedang sumber data penelitian ini meliputi, Kepala sekolah, Guru sekolah, Guru agama Khatolik, Guru agama Islam dan Guru agama Hindu. Dijadikannya mereka sebagai obyek informan sebab peneliti menilai bahwa mereka inilah yang berkompoten memberikan keterangan atau data yang berhubungan erat masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa: 1) Program yang merefleksikan keragama di SD Negeri 1 Wawo Indah yaitu program yang dilaksanakan oleh sekolah itu sendiri, program yang dilaksanakan oleh guru agama Khatolik, guru agama Hindu, guru agama Islam. 2) Interaksi guru dan murid berdasarkan agama di SD Negeri 1 Wawo Indah. Dari hasil temuan peneliti memiliki pola perlakuan guru yang berbeda-beda terhadap murid-murid agama Islam, Hindu, Khatolik yang dapat dilihat dari sisi interaksi dan komunikasi serta perlakuan murid umat beragama terhadap guru agama Islam, Hindu dan Khatolik, dan juga pengawasan guru terhadap murid-murid, dan juga pengawasan guru terhadap murid-murid. 3) Kurikulum inklusif di SD Negeri 1 Wawo Indah, dalam proses pembelajaran guru-guru umat beragama tidak menggunakan RPP, dalam proses pembelajaran guru umat beragama memiliki perbedaan dan kesamaan dalam pembelajaran pada setiap murid-murid.
Sebagaimana konsep yang digunakan dalam penelitian ini, kepemimpinan pendidikan murltikultural yakni pemimpin yang mampu menyesuaikan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, budaya dan kondisi lingkungan yang beragam. Relasi dari konsep ini kepala sekolah sebagai pemimpin memberikan kebijakan kepada murid umat beragama untuk belajar ditempat ibadah serta sesuai dengan peraturan pemerintah no. 55 tahun 2007 dan mengikuti kegiatan-kegiatan pembelajaran diluar sekolah/tempat ibadah. Serta sekolah juga memberikan peluang kepada guru-guru agama yang mengajar di tempat ibadah untuk melaksanakan program yang telah dirancang oleh sekolah maupun guru agama itu sendiri.
ABSTRAK
Husain, Nim, 12 01 01 03 016, “Kepemimpinan Pendidikan Multikultural di SD Negeri 1 Wawo Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan”.
(Dibimbing Oleh: DR. H. Nur Alim, M.Pd dan DR. La ode Abdul Wahab, M.Pd).
Skripsi ini mengkaji Kepemimpinan Pendidikan Multikultural di SD Negeri 1 Wawo Indah Kecamatan Wawonii Tengah Kabupaten Konawe Kepulauan.Dengan rumusan masalah (a) Program yang merefleksikan keragaman dalam seluruh wilayah lingkungan di SDN 1 Wawo Indah. (b) Materi pembelajaran pembelajaran tidak bias di SD Negeri 1 Wawo Indah. (c) Penerapan kurikulum inklusif di SD Negeri 1 Wawo Indah. Masalah ini dikaji secara ilmiah melalui pendekatan penelitian kualitatif.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk pendapat, pandangan atau ungkapan pemikiran lain yang diperoleh melalui hasil wawancara atau interview. Sedangkan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi (pengamatan), interview/wawancara. Sedang sumber data penelitian ini meliputi, Kepala sekolah, Guru sekolah, Guru agama Khatolik, Guru agama Islam dan Guru agama Hindu. Dijadikannya mereka sebagai obyek informan sebab peneliti menilai bahwa mereka inilah yang berkompoten memberikan keterangan atau data yang berhubungan erat masalah yang diteliti.
Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa: 1) Program yang merefleksikan keragama di SD Negeri 1 Wawo Indah yaitu program yang dilaksanakan oleh sekolah itu sendiri, program yang dilaksanakan oleh guru agama Khatolik, guru agama Hindu, guru agama Islam. 2) Interaksi guru dan murid berdasarkan agama di SD Negeri 1 Wawo Indah. Dari hasil temuan peneliti memiliki pola perlakuan guru yang berbeda-beda terhadap murid-murid agama Islam, Hindu, Khatolik yang dapat dilihat dari sisi interaksi dan komunikasi serta perlakuan murid umat beragama terhadap guru agama Islam, Hindu dan Khatolik, dan juga pengawasan guru terhadap murid-murid, dan juga pengawasan guru terhadap murid-murid. 3) Kurikulum inklusif di SD Negeri 1 Wawo Indah, dalam proses pembelajaran guru-guru umat beragama tidak menggunakan RPP, dalam proses pembelajaran guru umat beragama memiliki perbedaan dan kesamaan dalam pembelajaran pada setiap murid-murid.
Sebagaimana konsep yang digunakan dalam penelitian ini, kepemimpinan pendidikan murltikultural yakni pemimpin yang mampu menyesuaikan dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, budaya dan kondisi lingkungan yang beragam. Relasi dari konsep ini kepala sekolah sebagai pemimpin memberikan kebijakan kepada murid umat beragama untuk belajar ditempat ibadah serta sesuai dengan peraturan pemerintah no. 55 tahun 2007 dan mengikuti kegiatan-kegiatan pembelajaran diluar sekolah/tempat ibadah. Serta sekolah juga memberikan peluang kepada guru-guru agama yang mengajar di tempat ibadah untuk melaksanakan program yang telah dirancang oleh sekolah maupun guru agama itu sendiri.
Tidak tersedia versi lain