Referensi
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENDEKATAN STOP THINK DO MURID KELAS V SD NEGERI 1 TOROTAMBI KECAMATAN ABUKI KEBUPATEN KONAWE
ABSTRAK
Mat Nursalim. Nim. 10 01 01 01 021, Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Melalui Pendekatan Stop Think Do Murid Kelas V SD Negeri 1 Torotambi Kecamatan Abuki Kebupaten Konawe.
(Dibimbing oleh: Drs. Masdin. M. Pd, dan Siti Aisyah Mukmin, S.Ag. M.Pd).
Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Melalui Pendekatan Stop Think Do Murid Kelas V SD Negeri 1 Torotambi Kecamatan Abuki Kebupaten Konawe sebagai salah satu karya ilmiah bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran PAI melalui penggunaan Pendekatan Stop Think Do murid kelas V dengan sasaran permasalahan a). Bagaimana motivasi belajar murid melalui pendekatan stop think do? b). Bagaimana aktivitas mengajar guru melalui pendekatan stop think do? c). Apakah melalui pendekatan stop think do dapat meningkatkan motivasi belajar PAI (Pendidikan Agama Islam) Murid kelas V SD Negeri 1 Torotambi Kecamatan Abuki Kebupaten Konawe?.
Action Research menempuh teknik pengumpulan data a). Data diambil dari hasil belajar, b). Data diambil melalui pengamatan proses KBM pada perekembangan siklus yang ada bersama guru kolaborator dan hasil catatan refleksi, c). Data diambil dari hasil instrumen observasi yang diberikan kepada murid dan guru, sedangkan pengelolaan data ditempuh dengan analisis hasil refleksi dari prasiklus siklus I dan II dengan indikator kerja keberhasilan mencapai kategori 85% dalam hal ini murid dinyatakan mencapai keberhasilan belajar secara klasikal artinya berbanding lurus menunjukan motivasi belajar meningkat, dan dikatakan telah mencapai keberhasilan belajar secara perorangan apabila murid telah mendapatkan keberhasilan kategori 65, artinya berbanding lurus bahwa motivasi belajar PAI siswa belum maksimal.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar PAI melalui pendekatan stop think do murid kelas V SD Negeri 1 Torotambi dari siklus I hingga siklus ke II. Dengan rincian yang menggambarkan peingkatan motivasi belajar siklus I kategori tinggi sebanyak 13 murid, sedangkan yang kategori rendah 4 murid. Pada siklus II tetap berada pada kategori tinggi sebanyak 12 murid, kenaikan motivasinya terlihat pada berkurangnya siswa yang berada pada kategori rendah yaitu tersisa 1 murid, dan bertambahnya siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi yaitu sebanyak 10 murid.
Tidak tersedia versi lain