Referensi
PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SOROPIA KEC. SOROPIA KAB. KONAWE
ABSTRAK
NASIA, NIM. 10 01 01 01 042. “Penggunaan Metode Sosiodrama dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Soropia Kec. Soropia Kab. Konawe”. Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah melalui bimbingan Bapak Dr. Abdul Kadir, M.Pd dan Ibu Raehang, S.Ag, M.Pd.I
Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat apakah penggunaan Metode Sosiodrama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIIa SMP Negeri 1 Soropia Tahun Pelajaran 2014/2015. Selanjutnya, penelitian juga dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanakah penggunaan metode mengajar Sosiodrama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIIIa di SMP Negeri 1 Soropia Tahun pelajaran 2014/2015.
Siswa kelas VIIIa SMP Negeri 1 Soropia berjumlah 24 orang, terdiri dari 15 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 9 siswa perempuan. Hasil belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIIIa SMP Negeri 1 Soropia masih belum memenuhi Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yaitu ≥70. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 1 Soropia masih menggunakan metode mengajar konvensional, penyampaian materi sebatas pada penggunaan metode mengajar ceramah saja.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adalah penelitian tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus, dengan setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan prosedur Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Observasi, 4) Refleksi. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes tertulis pada akhir pembelajaran. Dari hasil analisis data didapatkan bahwa penggunaan metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIIIa SMP Negeri 1 Soropia. Hal ini ditunjukkan pada nilai rata-rata siswa setelah tindakan siklus I meningkat dibandingkan nilai tes awal yaitu dari 60,66 menjadi 71,87, atau ketuntasan belajar meningkat dari tes awal 37,5% menjadi 58,3% pada siklus I, namun belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Selanjutnya nilai rata-rata siswa setelah pelaksanaan tindakan siklus II meningkat dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu dari 71,87 menjadi 80,5 atau ketuntasan belajar meningkat dari 58,3% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II, dan telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 85% siswa telah mendapat nilai minimal 70.
Tidak tersedia versi lain