Referensi
PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI KEPALA MADRASAH TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH DARUL DAKWAH WAL IRSYAD LABIBIA KOTA KENDARI
ABSTRAK
Sitti Muslimah, Nim. 09 01 01 09 010. Pengaruh Kemampuan Komunikasi Kepala Madrasah Terhadap Kedisiplinan Kerja Guru di Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia
(Dibimbing oleh : Dra. Hj. St. Fatimah Kadir, M.A dan Imelda Wahyuni, S.S, M.Pd.I)
Skripsi ini mengkaji Pengaruh Kemampuan Komunikasi Kepala Madrasah Terhadap Kedisiplinan Kerja Guru di Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia dengan permaslahan a). Bagaimana kemampuan komunikasi kepala Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia?, b). Bagaimana disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia?, c). Apakah ada pengaruh positif dan signifikan kemampuan komunikasi kepala madrasah terhadap kedisiplinan kerja guru Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia?
Masalah ini dikaji secara ilmiah melalui pendekatan kuantitatif, dengan tujuan penelitian a). Untuk mengetahui kemampuan komuikasi kepala Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia, b). Untuk mengetahui disiplin kerja guru Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia, c). Untuk mengetahui pengaruh kemampuan komunikasi kepala madrasah terhadap kedisiplinan kerja guru Madrasah Aliyah Darul Dakwah Wal Irsyad Labibia.
Populasi penelitian berjumlah 21 orang sebagai tenaga edukatif ditarik dengan cara non propability sampling menempuh teknik sampling kuota sebagai teknik yang lebih ideal digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan sampel berdasarkan kuota tertentu yang ditatapkan dengan kriteria atau ciri-ciri tertenut, teknik pengumpulan data ditempuh dengan menggunakan angket dan dokumentasi dalam melengkapi data penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial ditempuh dengan 1). Uji persyaratan analisis variabel X dan Y, 2). Persamaan regresi linear sederhana, 3). Pengujian hipotesis menggunakan rumus product moment perarson, 4). Koefisien determinasi, 5). Dan uji signifikan (uji t).
Berdasarkan analisis deskriptif data variabel X memiliki nilai mean 49,90 dari skor idealnya dengan frekuensi skor nilai tertinggi = 14 (66,66%) yang berada di interval 81-100 berarti termasuk dalam kategori baik sekali, sisanya 7 (33,34%) berada pada interval 61-80 dengan kategori baik. Analisis deskriptif variabel Y memiliki nilai mean 47,80 dari skor idealnya, dengan frekuensi tertinggi skor nilai variabel Y = 12 responden (57,14%) yang berada di interval 81-100 yang berarti termasuk dalam kategori baik sekali, sisanya 7 responden (33,34%) terdapat pada interval 61-80 dengan kategori baik dan 2 responden (9,52%) berada pada interval 41-60 dengan kategori sedang. Pengujian hipotesis menunjukan terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan ditemukannya rxy= 0,547 diinterpretasikan secara kasar dengan memperhatikan hasil rxy rhitung ≥ rtabel.. (0,547 ≥ 0,456) dan berkisar antara (+0,50 S/d +0,69) dengan demikian diinterpretasikan bahwa pengaruh variabel X terhadap Y itu termasuk tingkat pengaruh positif yang mantap, berbanding lurus dengan uji signifikan sebesar 2,849 berarti th ≥ tt thitung ≥ ttabel (2,849 ≥ 1.729) yang berarti signifikan, dengan konstribusi Veriabel X terhadap variabel Y = 2,849% selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain.
Tidak tersedia versi lain