Referensi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MELALUI METODE DRIIL PADA MATERI MENGENAL KETENTUAN SHALAT DI KELAS IV SDN WORU-WORU KECAMATAN LAONTI KABUPATEN KONAWE SELATAN
ABSTRAK
Ristina, NIM. 11010101033, Meningkatkan Hasil Belajar PAI Melalui Metode Driil pada Materi Mengenal Ketentuan Shalat di Kelas IV SDN Woru-Woru Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan, Melalui Bimbingan Bapak Burhan, S. Si, M. Sc
Skripsi ini mengangkat permasalahan 1). Bagaimanakah penerapan metode driil pada materi mengenal ketentuan shalat di kelas IV SDN Woru-Woru Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan? 2). Apakah penerapan metode driil dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal ketentuan shalat di kelas IV SDN Woru-Woru Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan?. Bertujuan 1).Untuk mengetahui penerapan metode driil pada materi mengenal ketentuan shalat di kelas IV SDN Woru-Woru Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan 2).Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa pada materi mengenal ketentuan shalat di kelas IV SDN Woru-Woru Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan di SDN Woru-Woru Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan, pada kelas IV dengan jumlah 20 orang siswa, yang dilaksnakan dengan 2 siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu tes untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa, observasi untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa dan aktivitas mengajar guru. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan memaparkan hasil pengamatan dan hasil belajar siswa setiap siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode drill pada mata pelajaran PAI siswa kelas IV SDN Woru-Woru Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan, dapat berjalan dengan baik, yaitu hasil belajar siswa dapat ditingkatkan, hal ini dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa mencapai ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus II. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada tes awal secara klasikal hanya mencapai 40%, pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 70%, sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 85%.
Tidak tersedia versi lain