Referensi
KOMUNIKASI INTERPERSONAL MUBALLIGH DALAM MEMBINA AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DESA PUOSU JAYA KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN
ABSTRAK
JUMAIL, NIM. 09030101018, Judul: Komunikasi Interpersonal Muballigh dalam Membina Akhlaqul Karimah pada Remaja di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan, (Dibimbing Oleh: Drs. Sulaemang L., M.Th.I dan Abdul Azis, S.Pd.I, M.Si, M.Pd.I)
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang terkandung dalam tatap muka dan saling mempengaruhi, mendengarkan, menyampaikan pernyataan, keterbukaan, kepekaan yang merupakan cara paling efektif dalam mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal antara muballigh dan remaja di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konsel.
Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu, 1) Bagaimana komunikasi interpersonal muballigh dalam membinah akhlaqul karimah di Desa Puosu Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konsel, 2) faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam membina akhlaqul karimah pada remaja di Desa Puosu jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konsel.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan teknik reduksi data, display data, dan verifikasi data penelitian. Pengecekkan keabsahan data dilakukan melalui teknik triangulasi; triangulasi sumber, triangulasi teknik dan perpanjangan waktu pengamatan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juli 2013 hingga September 2013.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bentuk komunikasi interpersonal antara muballigh dan remaja di Desa Puosu Jaya dalam rangka pembinaan akhlaqul karimah terjadi melalui tatap muka secara langsung. Materi komunikasi interpersonal muballigh menyangkut masalah akhlak, budi pekerti dan tingkah laku, khususnya tentang bahaya judi dan mengkonsumsi miras. Faktor pendukung pembinaan akhlaqul karimah remaja di Desa Puosu Jaya adalah penerimaan masyarakat yang ramah, antusiasme remaja yang tinggi dan tidak adanya larangan dari aparat pemerintah Desa Puosu Jaya dalam melakukan pembinaan akhlak remaja. Faktor penghambat pembinaan akhlaqul karimah meliputi faktor pendidikan, faktor lingkungan, faktor ekonomi dan lemahnya koordinasi.
Tidak tersedia versi lain