Referensi
STRATEGI TOKOH AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN DAKWAH PADA MASYARAKAT DI DESA ASUNDE KECAMATAN BESULUTU KABUPATEN KONAWE
Masalah yang rentan terhadap objek yang menjadi kajian dalam penulisan ini maka terlihat bahwa tokoh agama senantiasa melakukan dakwah namun dari segi lain terlihat bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat dakwah tersebut sebab masih terdapat beberapa kejadian dimana masyarakat melanggar sendi-sendi kehidupan yang Islami antara lain seperti Judi (togel) miras dan sebagainya padahal dalam lokasi penelitian secara keseluruhan beragama Islam kondisi seperti ini dapat menjadi sasaran dakwah yang cukup potensial. Untuk itu maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kondisi masyarakat sebagai objek dakwah di Desa Asunde Kec. Besulutu Kab. Konawe (2)Bagaimana kondisi dakwah Islamiyah pada masyarakat di Desa Asunde Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe? (3) Bagaimana strategi tokoh agama dalam mengembangkan dakwah Islamiyah pada masyarakat di Desa Asunde Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe.? Untuk itu maka tujuan secara kongkrit yaitu untuk mengetahui strategi pengembangan dakwah yang dilakukan tokoh agama di Desa Asunde Kec. Besulutu Kab. Konawe
Pengembangan dakwah Islam pada sasarannya dakwah dari masa ke masa akan mengalami perubahan yang diakibatkan perubahan pola pikir dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi terutama dalam konsep penerapan atau strategi penerapannya dimana juga diakibatkan adanya perubahan sosial kultur pada masyarakat Islam sebagai implikasi perkembangan pengetahuan dan perubahan paradigma sehingga implementasi dakwah dapat menurun pada hakikatnya dakwah merupakan langkah awal dalam proses pemberian peringatan kepada masyarakat. Untuk memperoleh data autentik dalam penelitian ini maka digunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara, obsevasi dan dokumentasi kemudian dianalisis melalui pola reduksi, display dan ferivikasi data.
Hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi pelaksanaan dakwah terdapat dua opsi tanggapan positif bahwa dakwah membuka akses informasi kepada masyarakat mengenai nilai-nilai kehidupan islam sedangkan secara negatif dinilai belum maksimal tokoh agama dalam melaksanakan dakwah sehingga dalam strategi pengembangan dilakukan dengan pendekatan budaya seperti upaya penyelesaian perdamaian (mombesara), tauziah, serta penolakan bala (mosehe) yang mana dapat berjalan secara efektif karena kondisi masyarakat yang cukup kental dengan nuansa adat dan juga dakwah dalam bentuk dialog, dakwah pendekatan nasehat, dakwah dengan pendekatan teladan, membentuk dan membina basis kegiatan religius.
Tidak tersedia versi lain