Referensi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA KELAS V SD NEGERI 03 TORONIPA
Mengembangkan nilai-nilai agama pada siswa sangat tergantung pada peranan guru dalam mengelola pembelajaran. Salah satu faktor yang sangat mendukung keberhasilan guru dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam adalah kemampuan guru dalam menguasai dan menerapkan metode pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan selama ini masih monoton dan tidak menarik, sehingga siswa kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu masih kurangnya perhatian guru dalam meningkatkan kerjasama antar siswa dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas V SD Negeri 03 Toronipa pada materi menceritakan kisah nabi?
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012 di Kelas V SDN 03 Toronipa dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang, yang terdiri dari 9 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam materi pokok menceritakan kisah nabi untuk siswa kelas V SD Negeri 3 Toronipa dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus I sebesar 47,22% dan siklus II sebesar 86,11%; (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam materi pokok menceritakan kisah nabi untuk siswa kelas V SD Negeri 3 Toronipa dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus I sebesar 62,50% dan siklus II sebesar 92,50%; dan (3) Melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam materi pokok menceritakan kisah nabi untuk siswa kelas V SD Negeri 3 Toronipa dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dengan peroleh nilai rata-rata tes formatif siklus I, dan II berturut-turut 65,33 dan 77,67 (di atas 70 yang menjadi tolak ukur keberhasilan).
Tidak tersedia versi lain