Referensi
EKSISTENSI PENYULUH AGAMA DALAM UPAYA MENANGGULANGI PERKAWINAN BEDA AGAMA DI KECAMATAN MOWEWE KABUPATEN KOLAKA
Penelitian ini didasari oleh gejala kekinian dalam masalah pembentukan keluarga adalah adanya keinginan individu menikah dengan orang yang beda agama. Keinginan yang sifatnya individu, menikah atas dasar cinta, Fenomena ini tentunya perlu dicermati oleh Penyuluh agama. Jadi, peneliti ingin mencermati sejauh mana eksistensi penyuluh agama dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat di Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui Motivasi apa yang membuat pasangan tertentu melakukan perkawinan beda agama di Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka. (2) Untuk mengetahui sejauh mana eksistensi penyuluh agama dalam upaya menanggulangi perkawinan beda agama di Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka.
Penelitian ini adalahPenetian ini menggunakan salah satu metode pendekatan penelitian sosial yaitu studi kasus (casestudy). Studi kasus merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya kepada satu kasus tertentu yang dilakukan secara intensif, mendalam, mendetail, dan komprehensip. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu, Observasi, wawancara dan dokumentasi yang di olah dengan cara kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat di pahami.
Hasil penelitian yang diperoleh, Motivasi yang membuat pasangan tertentu menikah beda Agama yaitu karena dilandasi oleh rasa cinta satu sama lain, faktor desakan keadaan/hamil duluan dan ada pula pasangan yang menikah beda agama mensyaratkan bahwa anak-anak yang telah dilahirkan mengikuti agamanya/kepentingan agama. Keberhasilan dari penyuluhan agama di karenakan oleh faktor pendukung antara lain keberadaan penyuluh agama di Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka terdiri atas 15 penyuluh yang terbagi dalam 3 kelurahan dan 5 desa dan Semangat dari para penyuluh cukup tinggi dan antusias masyarakat dalam mengikuti penyuluhan pun begitu bersemangat ketika mengikuti kegiatan keagamaan dan kondisi geografis yang memudahkan jangkauan para penyuluh dalam transportasi. Dan kendala dalam penyuluhan karena kurangnya kesadaran dalam diri untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dantidak ada ketegasan penyuluh agama untuk menanggulangi perkawinan beda agamasedangkan eksistensi penyuluh agama ialah menyeruh manusia agar beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Tidak tersedia versi lain