Referensi
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LITERASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII PADA BIDANG STUDI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH ALIYAH AT-TAQWA LAPOA KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN
Peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam melalui penggunaan model pembelajaran literasi siswa kelas XII Madrasah Aliyah At-Taqwa Lapoa sebagai salah satu karya ilmiah bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam melalui penggunaan model pembelajaran literasi siswa kelas XII dengan sasaran permasalahan a). Bagainamakah aktivitas siswa kelas XII IPS Madrasah Aliyah At-Taqwa Lapoa melalui penerapan model pembelajaran literasi? b).Bagainamakah aktivitas guru Madrasah Aliyah At-Taqwa Lapoa dalam penerapan pembelajaran literasi? c).Apakah penggunaan model pembelajaran literasi meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPS pada bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah At-Taqwa Lapoa?.
Sindrom dunia pendidikan terhadap proses pembelajaran dimana persentase kuatnya dominasi tenaga pendidik terhadap proses pembelajaran, justru semestinya diharapkan adalah sikap profesionalisme tenaga pendidik sebagai manager dalam membentuk nuansa/iklim proses belajar mengajar yang ideal dengan karakter materi begitupun siswa dan perkembangan kemajuan ilmu dan zaman, imbas sindrom ini menjadikan kecenderungan siswa lesu untuk belajar, peningkatan hasil belajar jadi lamban, hal ini diindikasikan dari model pembelajaran yang kurang ideal mengoptimalkan kemampuan dasar literasi bahkan condong masih identik konvensional dengan pencapaian hasil belajar beberapa siswa memperoleh nilai di bawah based line 65 untuk perorangan.
Action Research menempuh teknik pengumpulan data a). Data diambil dari hasil belajar, b). Data diambil melalui pengamatan proses KBM pada perekembangan siklus yang ada bersama guru kolaborator dan hasil catatan refleksi, c). Data diambil dari hasil instrumen observasi yang diberikan kepada siswa dan guru, sedangkan pengelolaan data ditempuh dengan analisis hasil refleksi dari prasiklus siklus I dan II dengan indikator kerja keberhasilan mencapai kategori 75% dalam hal ini siswa dinyatakan mencapai keberhasilan belajar secara klasikal, dan dikatakan telah mencapai keberhasilan belajar secara perorangan apabila siswa telah mendapatkan keberhasilan kategori 65.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa sebesar 10,20% dari prasiklus hingga siklus ke II. Dengan rincian hasil evaluasi belajar pada prasiklus sebesar 72,5, siklus I sebesar 74,9, siklus II sebesar 79,9, yang dibarengi dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dan guru yang lebih efektif dilihat dari hasil amatan instrumen yang telah disiapkan pada setiap siklus.
Tidak tersedia versi lain