Referensi
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SMPN 1 ANGATA KEC. ANGATA KAB. KONAWE SELATAN
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) merupakan sebuah paradigma baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dengan pelibatan masyarakat dalam kerangka kebijakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Otonomi diberikan agar sekolah dapat leluasa mengelola sumber daya, dengan mengalokasikan sesuai dengan prioritas kebutuhan, dan agar sekolah lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat. Masyarakat dituntut partisipasinya agar mereka lebih memahami pendidikan, membantu serta mengontrol pengelolaan pendidikan. Sedangkan kebijakan nasional yang menjadi prioritas pemerintah harus pula dilakukan oleh sekolah. Dalam konteks inilah, Penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul ini ”Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMPN 1 Angata Kec. Angata Kab. Konawe Selatan”.
Masalah yang dikemukakan adalah bagaimana tahapan-tahapan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah, bagaimana pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berbasis sekolah, kendala-kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan manajemen berbasis sekolah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tekhnik analisis deskriptif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang mencoba membaca fenomena di lapangan dengan apa adanya. Artinya peneliti hanya mendeskripsikan temuan-temuan di lapangan sesuai apa yang terjadi dalam perspektif objek di lapangan. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan tekhnik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dalam tiga tahapan analisis yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui tekhnik trianggulasi yaitu trianggulasi tekhnik, trianggulasi sumber dan trianggulasi waktu.
Berdasarkan hasil dan temuan penelitian, terungkap bahwa pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SMPN 1 Angata dilaksanakan melalui tahapan-tahapan yang dimulai dengan melakukan sosialisasi, merumuskan visi misi sekolah, menyusun rencana dan program peningkatan mutu, melaksanakan rencana peningkatan mutu, melakukan monitoring dan evaluasi, dan merumuskan sasaran mutu baru. Adapun fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan meliputi: pengelolaan proses belajar mengajar, pengelolaan ketenagaan, pengelolaan fasilitas, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, manajemen kesiswaan, dan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat. Selanjutnya kendala-kendala yang dihadapi SMPN 1 Angata dalam melaksanakan MBS adalah sosialisasi manajemen berbasis sekolah yang tidak tuntas, kebingungan pihak-pihak terkait atas peran dan tanggung jawab baru yang dibebankan, serta kesulitan dalam melakukan koordinasi. Dalam upaya mengatasi kendala tersebut, pihak sekolah melakukan berbagai upaya seperti mengoptimalkan sosialisasi manajemen berbasis sekolah kepada guru, wali murid, dan masyarakat setempat, mengusulkan penambahan guru, dan melakukan pendekatan persuasif dengan masyarakat setempat.
Tidak tersedia versi lain